EUR/USD

EUR/USD Naik Menjelang Data PMI Dari Kedua Ekonomi

EUR/USD menghentikan penurunan tiga harinya, diperdagangkan di sekitar 1,0840 selama jam Asia pada hari Senin (24/3). Pasangan ini menguat karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS, yang didorong oleh kebijakan perdagangan di bawah Presiden Donald Trump, membebani Dolar AS (USD). Investor sekarang fokus pada data awal Indeks Manajer Pembelian (PMI) Maret untuk Zona Euro, Jerman, dan Amerika Serikat (AS), yang akan dirilis nanti hari ini.

Pasangan EUR/USD juga diuntungkan oleh sentimen risiko yang membaik karena Gedung Putih merevisi strategi tarifnya sebelum penerapan pada tanggal 2 April. Menurut Wall Street Journal, pemerintah diharapkan untuk menurunkan beberapa tarif khusus industri sambil mengenakan tarif timbal balik pada negara-negara dengan hubungan dagang yang kuat dengan AS.

Selain itu, ketegangan geopolitik mereda setelah pembicaraan antara pejabat Ukraina dan AS di Riyadh pada hari Minggu. Upaya untuk menengahi gencatan senjata terus berlanjut, dengan Presiden Trump mengadvokasi diakhirinya perang tiga tahun tersebut. Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov membahas langkah-langkah untuk melindungi energi dan infrastruktur penting, sementara delegasi AS dan Rusia akan melakukan pembicaraan terpisah pada hari Senin, menurut Bloomberg.

Namun, Euro (EUR) menghadapi tantangan di tengah kekhawatiran bahwa tarif timbal balik Trump dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan ekonomi Zona Euro. Minggu lalu, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memperingatkan tentang risiko penurunan yang berasal dari sengketa perdagangan yang dipimpin Trump sambil mengecilkan kekhawatiran inflasi Zona Euro yang terus tinggi.

Menambah ketidakpastian, Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan kepada The Sunday Times bahwa kebijakan Presiden Trump menciptakan lebih banyak ketidakstabilan ekonomi daripada selama krisis COVID-19. Demikian pula, Jose Luis Escriva menyatakan di Bloomberg TV pada hari Jumat bahwa inflasi dan prakiraan pertumbuhan ekonomi menghadapi risiko yang signifikan di kedua arah, membuat keputusan suku bunga di masa depan sangat tidak dapat diprediksi.

Jerman, salah satu mitra dagang utama AS, diperkirakan akan menanggung beban tarif timbal balik Trump. Sementara AS saat ini mengenakan tarif sebesar 2,5% pada impor mobil Jerman dibandingkan dengan tarif sebesar 10% di Zona Euro, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% pada mobil asing. Majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag, telah menyetujui langkah-langkah untuk memperluas batas pinjaman, menyuntikkan miliaran Euro ke dalam perekonomian, yang dapat meredam potensi dampak tarif AS.(Newsmaker23)

Sumber: FXstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time