Dolar Australia melanjutkan pelemahannya setelah Reserve Bank mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada level tertinggi dalam 12 tahun seperti yang diperkirakan secara luas dan mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa inflasi sedang moderat.

Pasangan AUD/USD turun sebanyak 0,7% menjadi 0,6572. RBA mempertahankan suku bunga di 4,35% seperti yang diharapkan. "Apakah pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang wajar akan bergantung pada data dan penilaian risiko yang terus berkembang," kata Gubernur RBA Michele Bullock dalam pernyataan pasca-pertemuan.

Tawaran untuk dolar Australia dari eksportir lokal berada di atas harga terendah pada 30 November dan menjelang leveraged sell-stop, menurut pedagang Valas yang berbasis di Asia.

Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1% setelah naik 0,5% pada hari Senin; Imbal hasil Treasury AS 10-tahun stabil di 4,25% setelah naik enam basis poin pada hari Senin.

"Pasar mungkin sudah lebih dulu memperkirakan arah pemotongan suku bunga The Fed yang agak agresif dan dengan demikian, USD berpotensi bersiap untuk rebound korektif lebih lanjut pada minggu ini jika data AS mengejutkan secara positif," kata Christopher Wong, ahli strategi valuta asing di Oversea -Chinese Banking Corp. di Singapura.

Pasangan USD/JPY stabil di 147,19

Inflasi di Tokyo melambat ke laju paling lambat dalam satu tahun terakhir, sebuah perkembangan yang sejalan dengan pandangan Bank of Japan (BoJ) bahwa tekanan harga mulai berkurang. (Arl)

Sumber : Bloomberg