Indeks dolar AS turun untuk hari ketiga beruntun karena mata uang komoditas memimpin kenaikan di antara mata uang G-10 terhadap dolar AS di tengah aliran perdagangan yang tipis di pasar spot.
Indeks Dollar Spot turun 0,1%, diperdagangkan lebih rendah terhadap semua mata uang G-10 kecuali tiga mata uang saja.
Perdagangan di obligasi kas Treasuri ditutup untuk libur Hari Kemerdekaan di AS; kontrak berjangka obligasi Treasuri diperdagangkan sedikit lebih tinggi, sementara S&P e-minis mengalami penurunan dalam perdagangan yang tidak stabil, dan kontrak berjangka minyak mempertahankan kenaikan.
Dolar Australia mengalami pergerakan fluktuatif setelah Bank Sentral Australia memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga sambil mengevaluasi dampak dari siklus pengetatan selama setahun.
Pasangan mata uang AUD/USD awalnya diperdagangkan lebih rendah setelah pertemuan RBA, namun kemudian membalik kerugian setelah penutupan sesi Tokyo untuk mencatat kenaikan sebesar 0,3% menjadi 0,6695.
Pertemuan RBA pada bulan Agustus "berpeluang" untuk kenaikan suku bunga, tulis David Forrester, ahli strategi FX senior di Credit Agricole. "Namun, pasar akan kurang yakin dengan dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi, sehingga keputusan RBA memberikan tekanan kecil pada AUD".
Pasangan GBP/USD menguat untuk hari ketiga beruntun, naik 0,2% menjadi 1,2719. Pasangan USD/JPY turun sebanyak 0,3% menjadi 144,21; minggu lalu mencapai 145,07, level tertinggi sejak November.
Sumber: Bloomberg
