Harga perak (XAG/USD) diperdagangkan mendekati level tertinggi bulanan $33,40 pada jam perdagangan Amerika Utara pada hari Kamis(13/3). Logam putih tersebut menguat karena tekanan inflasi konsumen dan produsen Amerika Serikat (AS) yang mereda membuka jalan bagi Federal Reserve (Fed) untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan Juni.
Laporan Indeks Harga Produsen (PPI) AS menunjukkan bahwa inflasi produsen utama dan inti melambat pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan menjadi masing-masing 3,2% dan 3,4%, dalam 12 bulan hingga Februari. PPI utama bulan ke bulan tetap datar sementara angka inti menurun sebesar 0,1%.
Pada hari Rabu, Indeks Harga Konsumen (CPI) utama dan inti AS naik masing-masing sebesar 2,8% dan 3,1%, pada bulan Februari lebih lambat dari perkiraan dan rilis sebelumnya.
Minggu lalu, Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kebijakan moneter yang ketat tidak akan bertahan lama "jika pasar tenaga kerja tiba-tiba melemah atau inflasi turun lebih dari yang diharapkan". Skenario suku bunga yang lebih rendah oleh Fed menjadi pertanda baik bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Perak.
Di sisi global, meningkatnya risiko ekonomi karena agenda tarif Presiden AS Donald Trump juga telah meningkatkan permintaan safe haven untuk harga Perak. Pada hari Rabu, Trump mengonfirmasi bahwa ia akan menanggapi tarif balasan dari Uni Eropa (UE). Skenario seperti itu akan mengakibatkan perang dagang UE-AS, yang akan mengurangi selera risiko investor secara signifikan.
Sentimen pasar yang hati-hati juga telah meningkatkan permintaan safe haven untuk Dolar AS (USD), tetapi risiko ekonomi AS dan laporan CPI yang lemah telah membatasi kenaikannya. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik mendekati 103,80 dari level terendah empat bulan di 103,20, yang tercatat pada hari Selasa.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet