Harga perak (XAG/USD) melanjutkan momentum kenaikannya, naik selama enam hari berturut-turut hingga diperdagangkan mendekati $30,10 per troy ounce, mendekati level tertinggi tiga minggu selama sesi Asia hari Kamis. Logam mulia, yang sering dianggap sebagai aset safe haven, memperoleh dukungan di tengah ketidakpastian seputar inflasi dan potensi tarif di bawah pemerintahan Presiden terpilih Trump, seperti yang disorot oleh Federal Reserve AS (Fed).
Selain itu, pertumbuhan yang kuat pada tahun 2024 telah mendorong permintaan industri untuk Perak, yang berada di jalur untuk melampaui 700 juta ons (Moz) untuk pertama kalinya. Lonjakan ini didorong oleh peran pentingnya dalam teknologi surya, kendaraan listrik (EV), jaringan 5G, dan elektronik konsumen, yang memposisikan Perak sebagai material vital untuk memajukan inovasi dan mendukung transisi menuju solusi energi bersih.
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik telah menambah volatilitas pasar, mendorong investor untuk beralih ke logam mulia seperti Perak untuk stabilitas. Menurut Reuters, serangan bom yang dipandu Rusia pada hari Rabu menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 63 lainnya di kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, yang selanjutnya memicu permintaan aset safe haven.
Kenaikan logam yang tidak memberikan imbal hasil dapat dibatasi karena imbal hasil obligasi AS jangka panjang terus meningkat karena pasokan yang besar. Obligasi 10 tahun naik menjadi 4,73%, sedangkan obligasi 30 tahun mendekati 4,96% pada hari Rabu setelah Risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan bulan Desember.
Risalah FOMC menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan Fed menyatakan kekhawatiran tentang inflasi dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh kebijakan Presiden terpilih Donald Trump. Pejabat Fed mengindikasikan bahwa mereka akan bergerak lebih lambat dalam penurunan suku bunga karena ketidakpastian. Pejabat Fed memperkirakan penurunan yang diharapkan pada tahun 2025 menjadi dua dari empat dalam estimasi sebelumnya pada pertemuan bulan September.(Cay) newsmaker23
Sumber: fxstreet