OIL

Minyak Stabil Setelah Sanksi AS Berbenturan Dengan Prospek Pertumbuhan

Minyak sedikit berubah dalam sesi perdagangan terakhir minggu ini karena para pedagang mempertimbangkan sanksi AS pertama atas impor minyak mentah Iran oleh Tiongkok dengan prospek pertumbuhan global yang tidak menentu.

Harga minyak berjangka Brent turun tipis di bawah $72 per barel, menghapus kenaikan sebelumnya, sementara masih mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Januari. AS menghukum kilang minyak kecil Tiongkok dan kepala eksekutifnya karena diduga membeli minyak Iran, serta operator terminal. Struktur pasar untuk minyak mentah Timur Tengah menguat setelah berita tersebut.

Intervensi pertama pemerintahan Trump dalam sistem penyulingan minyak negara Asia tersebut adalah "peningkatan risiko yang jelas untuk arus fisik di kawasan tersebut," tulis analis RBC Capital Markets LLC termasuk Brian Leisen dalam sebuah catatan. "Meskipun implikasi fisiknya minimal, kami pikir wajar jika premi risiko di sini ditanggapi dengan lebih serius."(Newsmaker23)

Sumber: Bloomberg

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time