OIL

Harga minyak naik karena dolar yang lebih lemah, tetapi kenaikannya dibatasi oleh kekhawatiran tarif

Harga minyak melonjak pada hari Rabu, melanjutkan kenaikan sebelumnya yang didorong oleh melemahnya dolar AS, meskipun kekhawatiran terus-menerus atas dampak tarif pada permintaan global membatasi kenaikan tersebut.

Hingga pukul 11:00 ET (15:00 GMT), minyak mentah berjangka Brent telah naik 1,8% menjadi $70,83 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS telah naik 2,1% menjadi $67,65 per barel.

Dolar AS berada di sekitar level terendah dalam lima bulan terhadap beberapa pasangan mata uang utama, dengan investor berbondong-bondong ke ketegangan perdagangan dan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata Rusia-Ukraina.

Melemahnya dolar dapat memberikan dorongan bagi harga minyak karena secara teori membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.

Namun kekhawatiran atas permintaan minyak global karena rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada teman dan musuh telah membatasi kenaikan harga minyak mentah.

Meskipun tanda-tanda meredanya tekanan inflasi di AS memberikan dorongan pada sentimen, analis telah menandai bahwa pungutan Trump masih dapat mendorong kenaikan harga di bulan-bulan mendatang.

Di tempat lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mendukung perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak yang relatif solid tahun ini, dengan mencatat bahwa perjalanan udara dan darat akan membantu mendorong konsumsi lebih tinggi.

Laporan dari kelompok produsen minyak tersebut menambahkan bahwa meskipun kekhawatiran perdagangan akan menyebabkan volatilitas, "ekonomi global diperkirakan akan menyesuaikan diri" dengan kekhawatiran tersebut.

Produksi oleh kelompok OPEC+ yang lebih luas, yang mencakup sekutu seperti Rusia, juga naik sebesar 363.000 barel per hari pada bulan Februari.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS tahun ini akan mencatatkan pukulan melampaui perkiraan sebelumnya, menurut Badan Informasi Energi AS pada hari Selasa. Data pemerintah lebih lanjut tentang persediaan AS akan dirilis pada hari Rabu.(Cay)

sumber: Investing.com

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time