OIL

Harga Minyak Anjlok Menetap Di Level Terendah Dalam 2 Bulan

Harga minyak anjlok ke level terendah dalam dua bulan pada hari Rabu (26/2) karena peningkatan mengejutkan dalam persediaan bahan bakar AS menandakan melemahnya permintaan dan potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina terus membebani harga.

Harga minyak mentah Brent turun 49 sen, atau 0,67%, pada $72,53 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 31 sen, atau 0,45%, menjadi $68,62.

Kedua patokan tersebut menetap di level terendah sejak 10 Desember.

Persediaan bensin dan sulingan AS membukukan peningkatan yang mengejutkan minggu lalu meskipun persediaan minyak mentah turun secara tak terduga karena aktivitas penyulingan meningkat, kata Badan Informasi Energi.

"Kami bereaksi secara spontan terhadap level terendah. Itu sedikit mengejutkan karena angka minyak mentah merupakan daya tarik yang cukup besar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. Prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina membaik, kata ahli strategi komoditas ING dalam sebuah catatan, seraya menambahkan pasar juga mencermati implikasi kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina.

"Ini akan membawa kita selangkah lebih dekat ke pencabutan sanksi Rusia, menghilangkan sebagian besar ketidakpastian pasokan yang menggantung di pasar," kata catatan itu.

Risiko penurunan harga minyak meningkat karena kebijakan Presiden AS Donald Trump, seperti inisiatif untuk mendukung ekspor minyak yang lebih tinggi oleh Irak, kata analis Saxo Bank Ole Hansen. Kebijakan tarif Trump juga dapat memicu perang dagang dan mengekang pertumbuhan ekonomi, imbuh Hansen.

AS dan Ukraina menyepakati ketentuan rancangan kesepakatan mineral yang menjadi inti upaya Trump untuk segera mengakhiri perang di Ukraina, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa.

Kekhawatiran bahwa perang dagang dapat memperlambat permintaan telah meredakan kekhawatiran tentang pasokan minyak jangka pendek yang lebih ketat meskipun ada sanksi baru AS terhadap Iran, kata analis ANZ Bank dalam sebuah catatan. Trump mengumumkan pembatalan konsesi yang diberikan kepada Venezuela oleh mantan Presiden Joe Biden pada tahun 2022. Pemerintahan Biden mengizinkan Chevron untuk memperluas produksinya di Venezuela dan membawa minyak mentah negara itu ke AS.(Newsmaker23)

Sumber: Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time