Minyak stabil saat kegelisahan yang timbul dari pemberontakan bersenjata tidak berlangsung lama di Rusia sehingga tidak memberikan jalan bagi kekhawatiran terhadap prospek permintaan untuk berlangsung terus-menerus.
West Texas Intermediate diperdagangkan di atas $69 per barel setelah sesi berombak pada hari Senin menyusul percobaan pemberontakan selama akhir pekan. Fokus kembali ke faktor-faktor yang telah merusak pasar, termasuk kebijakan moneter. Pedagang fokus pada gagasan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga, sebuah langkah yang cenderung membebani aset berisiko termasuk minyak.
Kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed telah berkontribusi pada hambatan minyak tahun ini, dengan minyak mentah di New York bersiap untuk kerugian kuartalan berturut-turut pertama sejak 2019. Pemulihan ekonomi Tiongkok yang lesu juga telah membebani harga.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk para pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner sebagai pengkhianat, meskipun komentarnya tidak banyak menjelaskan misteri peristiwa akhir pekan atau nasib pemimpin pemberontakan Yevgeny Prigozhin. Negara ini adalah produsen utama OPEC+ dan gejolak yang berkepanjangan akan berdampak pada pasar minyak.
WTI untuk pengiriman Agustus sedikit berubah di $69,49 per barel pada pukul 7:48 pagi di Singapura.
Brent untuk penyelesaian Agustus ditutup 0,45% lebih tinggi pada $74,18 per barel pada hari Senin.(mrv)
Sumber : Bloomberg