GOLD

Harga emas mencatat tonggak sejarah baru menyusul keputusan FOMC

Harga emas melonjak tajam dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $3.052 pada hari Rabu saat Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell berbicara menyusul keputusan Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan secara fluktuatif dalam kisaran $3.035-$3.050, naik lebih dari 0,20%.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kisaran 4,25%-4,50% dan mengubah neracanya, yang diperkirakan akan berakhir pada bulan April. The Fed mengakui bahwa kondisi pasar tenaga kerja tetap solid tetapi mencatat bahwa inflasi tetap "agak" tinggi, menegaskan kembali komitmennya untuk memantau risiko pada kedua sisi mandat gandanya.

Proyeksi ekonomi Fed mengisyaratkan bahwa para pejabat memperkirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini. Suku bunga dana federal diperkirakan akan tetap di 3,9%, tidak berubah dari proyeksi Desember. Proyeksi lainnya, seperti inflasi dan Tingkat Pengangguran, direvisi naik.

Di sisi lain, ekonomi AS diperkirakan melambat di bawah ambang batas 2%, yang mengindikasikan bahwa ekonomi menjadi sedikit rapuh di tengah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.

Menyusul keputusan bank sentral AS, Jerome Powell mengambil sikap. Ia mengatakan bahwa "ketidakpastian seputar prospek (ekonomi) telah meningkat," seraya menambahkan bahwa beberapa inflasi tarif telah diteruskan kepada konsumen. Powell berkomentar, "Sikap kebijakan kami saat ini berada pada posisi yang baik untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian yang kami hadapi."

Beralih ke geopolitik, permusuhan antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut meskipun ada pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata selama 30 hari dari serangan terhadap fasilitas energi. Sementara itu, konflik Timur Tengah meningkat, dengan serangan udara Israel yang menewaskan 400 orang pada hari Selasa, menurut Reuters.

Harga emas siap untuk melanjutkan reli karena imbal hasil riil anjlok
Imbal hasil T-note 10-tahun AS turun tiga basis poin (bps) menjadi 4,254%. Pada saat yang sama, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja dolar terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,27% hingga 103,54.

Imbal hasil riil AS, yang diukur dengan imbal hasil Sekuritas Terlindungi Inflasi (TIPS) Treasury AS 10 tahun, yang berkorelasi terbalik dengan harga Emas, turun lima setengah bps menjadi 1,935% melalui Reuters.
Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Federal Reserve mencakup prakiraan suku bunga, pertumbuhan, pasar tenaga kerja, dan inflasi.

Suku bunga dana federal diperkirakan sebesar 3,9%, tidak berubah pada tahun 2025, sebesar 3,4% pada tahun 2026, dan 3,1% untuk tahun 2027. Ekonomi AS diproyeksikan tumbuh 1,7% pada tahun 2025, turun dari 2,1%. Untuk tahun 2026 dan 2027, diproyeksikan akan tetap pada 1,8%.

Tingkat Pengangguran diperkirakan akan berkisar di kisaran 4,3%-4,4% dari tahun 2025 hingga 2027, sementara inflasi PCE akan berakhir pada tahun 2025 di angka 2,7%, di angka 2,2% pada tahun 2026, dan 2% pada tahun 2027.

Terakhir, PCE inti diperkirakan akan berakhir di angka 2,8% tahun ini, naik dari 2,5%. Angka tersebut akan turun mendekati target Fed sebesar 2% hingga tahun 2027.

Pasar uang telah memperkirakan pelonggaran Fed sebesar 65,5 basis poin pada tahun 2025, yang telah menyebabkan imbal hasil Treasury AS anjlok seiring dengan mata uang Amerika.(Cay)

Sumber: Fxstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time