ASIA

Sebagian besar saham Asia naik pada hari Selasa

Reli stimulus China gagal.

Sebagian besar saham Asia naik pada hari Selasa mengikuti rekor tertinggi di Wall Street saat musim pendapatan kuartal ketiga mendekat, sementara saham China turun di tengah memudarnya optimisme atas stimulus fiskal baru.

Pasar regional mengambil isyarat positif dari Wall Street, dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai puncak baru pada keuntungan dalam saham keuangan dan teknologi. Indeks saham berjangka AS sedikit positif dalam perdagangan Asia, dengan fokus beralih ke serangkaian pendapatan Q3 utama yang akan dirilis minggu ini.

Pasar China tertinggal dari rekan-rekannya setelah inflasi yang lemah dan data perdagangan yang dirilis selama dua hari terakhir. Pengumuman langkah-langkah stimulus fiskal baru dari Beijing juga hanya memberikan dukungan singkat, mengingat pemerintah membuat investor menginginkan beberapa detail penting.

Nikkei melewati 40 ribu, ASX 200 mencapai rekor tertinggi

Saham Jepang adalah yang berkinerja terbaik di Asia karena mereka mencatat keuntungan yang kuat setelah akhir pekan yang panjang. Nikkei 225 melonjak 1,7% dan melampaui 40.000 poin untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli, sementara TOPIX naik 1%. Kenaikan sebagian besar condong ke saham teknologi, terutama produsen chip, yang mengikuti kenaikan saham-saham sejenis di AS.

Sentimen terhadap pasar Jepang juga didukung oleh laporan bahwa Tokyo Metro mengumpulkan $2,3 miliar dalam penawaran umum perdana terbesar di negara itu dalam enam tahun.

ASX 200 Australia melonjak 0,9% ke rekor tertinggi 8.327,60 poin, dengan perusahaan tambang utama BHP Group Ltd (ASX:BHP) dan Rio Tinto Ltd (ASX:RIO) masing-masing naik lebih dari 1% sebelum laporan produksi kuartalan mereka, yang akan dirilis akhir minggu ini.

Saham Tiongkok merosot karena reli stimulus gagal

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite Tiongkok bergerak dalam kisaran datar hingga rendah pada hari Selasa, sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,5%.

Pasar Tiongkok mencatat kenaikan kuat pada hari Senin karena investor menyambut baik prospek stimulus lebih lanjut di negara tersebut, terutama setelah Kementerian Keuangan menguraikan rencana stimulus fiskal dalam pengarahan terbaru.

Namun, Kementerian Keuangan masih belum mengungkap rincian penting tentang rencananya, khususnya ruang lingkup dan waktu langkah-langkah fiskal yang direncanakan. Kurangnya dukungan langsung untuk konsumsi swasta juga mengecewakan investor.

Laporan ekonomi yang lemah dari Tiongkok juga merusak sentimen terhadap negara tersebut. Data pada hari Senin menunjukkan neraca perdagangan negara tersebut tumbuh kurang dari yang diharapkan karena pertumbuhan ekspor melambat tajam. Data sebelumnya menunjukkan disinflasi Tiongkok masih terus berlanjut. (Cay)

Sumber: Inveting.com

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time