Yen Jepang bertahan di sekitar 154,3 per dolar pada hari Jumat (22/11) setelah menguat pada sesi sebelumnya, karena investor mencerna rilis ekonomi terbaru.
Data menunjukkan bahwa tingkat inflasi utama Jepang melambat ke level terendah dalam sembilan bulan sebesar 2,3% pada bulan Oktober, sementara tingkat inflasi inti juga turun menjadi 2,3%, level terendah dalam enam bulan, sedikit di atas perkiraan 2,2%. Laporan terpisah menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di Jepang berkontraksi lebih dari yang diharapkan pada bulan November, meskipun aktivitas jasa meningkat.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya paling cepat pada bulan Desember, dengan alasan pelemahan yen baru-baru ini. Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba sedang mempertimbangkan paket stimulus sebesar $90 miliar untuk meredakan dampak kenaikan harga pada rumah tangga.
Namun, dolar yang kuat dan imbal hasil Treasury AS yang meningkat membuat yen yang berimbal hasil lebih rendah tidak naik lebih jauh.(yds)
Sumber: trading Economics