Mata uang yen Jepang (JPY) kembali menelusuri sebagian kenaikannya baru-baru ini menyusul rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur oleh Jibun Bank dan S&P Global pada hari Jumat (1/11). Namun, pasangan USD/JPY menurun karena JPY menguat setelah komentar pasca-pertemuan dari Gubernur Bank Jepang (BoJ) Kazuo Ueda pada hari Kamis, yang dipandang meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember.
Indikator utama PMI Manufaktur Jepang dari Jibun Bank berada di angka 49,2 pada bulan Oktober, menunjukkan penurunan dari 49,7 pada bulan September. Indikator gabungan satu angka ini menunjukkan bahwa produksi manufaktur Jepang terus menurun pada awal kuartal keempat tahun 2024, dengan output dan arus masuk pesanan baru menurun pada tingkat yang lebih jelas. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menyatakan pada hari Jumat bahwa ia mengantisipasi Bank Jepang akan bekerja sama erat dengan pemerintah untuk menerapkan kebijakan moneter yang tepat yang bertujuan untuk mencapai target harga secara berkelanjutan dan stabil.
Sementara para pelaku pasar mengantisipasi rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari ini, dengan ekspektasi bahwa ekonomi AS menambah 113.000 pekerjaan pada bulan Oktober, sementara Tingkat Pengangguran diperkirakan akan tetap stabil pada 4,1%.(yds)
Sumber: Fxstreet