USD/JPY

Dolar Mencapai 150 Yen Lalu Turun ditengah Kekhawatiran Intervensi

Dolar menyentuh level 150 terhadap yen pada hari Jumat (20/10), sebelum jatuh kembali, karena investor memposisikan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Pergerakan di atas 150 dipandang pasar berpotensi memicu intervensi pejabat moneter Jepang yang khawatir terhadap pelemahan mata uang terlalu jauh.

Angka ini mencapai 150.165 pada 3 Oktober sebelum dengan cepat turun kembali ke 147.3, namun para pelaku pasar mengatakan tidak jelas apakah pergerakan tersebut merupakan hasil intervensi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atau disebabkan oleh kegelisahan pasar dan penghentian kerugian perdagangan atau dipicu hal-hal otomatis lainnya.

Dolar terakhir naik 0,11% hari ini terhadap mata uang Jepang di 149,85 yen.

Reli dolar telah terhenti sejak indeks mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada 3 Oktober bahkan ketika imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan terus mencapai level tertinggi baru dalam 16-tahun.

Indeks terakhir berada di 106,14, turun 0,06% hari ini. Euro naik 0,04% menjadi $1,0593.

Dolar melemah pada hari Kamis setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga pasar dapat mengurangi perlunya tindakan oleh bank sentral.

Peluang kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember telah turun menjadi 24%, dari 39% sebelum komentar Powell, sementara jeda pada bulan November dipandang sebagai hal yang pasti, menurut Fed Watch Tool dari CME Group. Namun bank sentral AS diperkirakan tidak akan mulai menurunkan suku bunga hingga bulan Juni.

Investor juga mengamati konflik Timur Tengah untuk mencari indikasi peningkatan perang antara Israel dan Hamas.

Franc Swiss mencapai level tertinggi dalam enam minggu terhadap greenback pada hari Jumat sebelumnya, sebelum jatuh kembali ke perdagangan terakhir di 0,8917. Mata uang Swiss telah menjadi safe haven yang populer akibat meningkatnya ketegangan geopolitik.

Swissie juga mencapai level tertingginya terhadap euro sejak tahun 2015, ketika Swiss National Bank menghapuskan patokan antara kedua mata uang tersebut.

Di tempat lain, pound jatuh ke level terendah dalam lima bulan terhadap euro setelah serangkaian rilis data menunjukkan jatuhnya kepercayaan konsumen Inggris pada bulan Oktober menyusul lemahnya penjualan ritel pada bulan sebelumnya.

Sterling terakhir naik 0,14% terhadap dolar pada $1,2158. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time