USD/JPY

Penurunan Yen Memicu Ancaman Intervensi; Dolar Menguat

Yen mendekati level 150 per dolar pada hari Senin (25/9) dan membuat para pedagang tetap waspada terhadap intervensi setelah Bank of Japan dan Gubernur Kazuo Ueda menghilangkan harapan untuk segera menjauh dari kebijakan moneter ultra-longgarnya.

Di pasar mata uang yang lebih luas, dolar menguat, melanjutkan kenaikannya dari minggu lalu setelah Federal Reserve yang masih bersikap hawkish mengejutkan pasar dengan memberi sinyal bahwa suku bunga AS perlu tetap lebih tinggi untuk lebih lama dari perkiraan awal.

Yen jatuh ke level terendah dalam lebih dari 10 bulan di 148,49 per dolar dan tetap berada dalam jarak yang sangat dekat dengan 150, tingkat yang oleh sebagian pengamat pasar dilihat sebagai batas yang akan memacu intervensi valas dari otoritas Jepang serupa dengan tahun lalu. .

Mata uang Jepang telah jatuh lebih dari 0,5% pada hari Jumat setelah BOJ mempertahankan suku bunga ultra-rendah dan tetap pada sikap dovish, sementara Gubernur Ueda juga menekankan perlunya meluangkan lebih banyak waktu untuk menilai data sebelum menaikkan suku bunga.

Di tempat lain, euro naik 0,04% menjadi $1,0649, setelah jatuh ke level terendah enam bulan di $1,0615 pada hari Jumat terhadap dolar yang lebih kuat.

Mata uang tunggal ini berada di jalur penurunan sekitar 1,8% pada bulan ini, penurunan bulanan tertajam sejak bulan Mei.

Sterling stabil di $1,2244, setelah merosot lebih dari 1% pada minggu lalu karena jeda siklus kenaikan suku bunga Bank of England, keputusan ini diambil sehari setelah data menunjukkan tingkat inflasi Inggris yang tinggi secara tak terduga melambat.

Pound menuju penurunan lebih dari 3% pada bulan September, kinerja bulanan terburuk dalam setahun.

Pejabat Fed pada hari Jumat telah memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut bahkan setelah bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu lalu, dengan pasar sekarang melihat peluang sekitar 21% untuk kenaikan sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November.

Indeks dolar, yang pada hari Jumat menyentuh level tertinggi dalam enam bulan, menguat di 105,57 pada awal perdagangan Asia hari Senin.

Aussie naik 0,06% menjadi $0,6445 sementara dolar Selandia Baru turun 0,05% menjadi $0,5958, setelah menyentuh level tertinggi tiga minggu di $0,6001 di awal sesi. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time