Indeks dolar bertahan di kisaran 108,1 pada hari Rabu (22/1), mempertahankan penurunan baru-baru ini di tengah ketidakpastian yang masih ada mengenai rencana tarif Presiden AS Donald Trump. Trump mengindikasikan pada hari Selasa bahwa ia sedang mempertimbangkan tarif 10% untuk barang-barang yang diimpor dari Tiongkok, yang akan dimulai pada tanggal 1 Februari, hanya satu hari setelah mengancam Meksiko dan Kanada dengan tarif sekitar 25%.
Namun, belum ada satu pun dari ancaman ini yang diubah menjadi kebijakan, yang memicu harapan bahwa pemerintah dapat mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap tarif, yang dapat membantu mengurangi risiko inflasi. Dolar telah berada pada lintasan naik sejak Oktober, didorong oleh kekhawatiran bahwa kebijakan "America First" Trump dan sikap pro-pertumbuhan dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, yang berpotensi mencegah Federal Reserve menerapkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Meskipun demikian, pasar masih memperkirakan Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juli, dengan kemungkinan penurunan lagi di akhir tahun.(AL)
Sumber: Trading economics