Poundsterling (GBP) menyentuh level tertinggi dalam dua tahun di atas level resistance penting 1,3300 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi London hari Jumat. Pasangan GBP/USD menguat karena Dolar AS menghadapi tekanan jual yang besar di tengah meningkatnya spekulasi bahwa siklus pelonggaran kebijakan Federal Reserve (Fed) akan berlanjut pada kuartal terakhir tahun ini. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, tetap berada di bawah level resistance penting 101,00 dan menurun menuju level terendah tahun ini di 100,21.
The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakannya pada hari Rabu dengan pemotongan suku bunga yang lebih besar dari biasanya sebesar 50 basis poin (bps), yang mendorong suku bunga pinjaman turun menjadi 4,75%-5,00%. Pemotongan suku bunga besar-besaran dari Fed ini merupakan sinyal yang jelas bahwa para pembuat kebijakan lebih fokus untuk memulihkan kesehatan pasar tenaga kerja dan yakin bahwa inflasi akan kembali ke target bank sebesar 2%. Menurut alat CME FedWatch, Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman lebih lanjut sebesar 75 bps dalam dua pertemuan yang tersisa tahun ini, yang menunjukkan bahwa akan ada satu lagi pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps.
Alat tersebut juga menunjukkan bahwa kemungkinan Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada bulan November adalah sebesar 43%, lebih tinggi dari 37% yang tercatat pada hari Kamis. Sebaliknya, para pembuat kebijakan Fed melihat suku bunga dana federal akan mencapai 4,4% pada akhir tahun, penurunan yang lebih kecil dari yang diperkirakan pasar.
Ke depannya, pemicu berikutnya untuk Pound Sterling dan Dolar AS adalah data awal S&P Global PMI untuk bulan September, yang akan dipublikasikan pada hari Senin.(yds)
Sumber: Fxstreet