EUR/USD

Euro Melemah Setelah Data Inflasi Jerman

Euro melemah terhadap dolar setelah data inflasi Jerman menyebabkan investor meningkatkan taruhan mereka pada siklus pelonggaran suku bunga Bank Sentral Eropa.

Inflasi turun di enam negara bagian penting Jerman pada bulan Agustus, data awal menunjukkan pada hari Kamis (29/8), yang menunjukkan bahwa inflasi nasional dapat menurun secara signifikan bulan ini.

Inflasi Spanyol turun ke laju paling lambat dalam setahun.

Mata uang tunggal Eropa turun 0,4% menjadi $1,1077, setelah diperdagangkan pada $1,1128 sebelum angka Jerman. Mata uang tersebut mencapai titik tertinggi 13 bulan pada hari Jumat di $1,1201.

Pasar uang memperkirakan penurunan suku bunga ECB sebesar 67 basis poin pada tahun 2024, dari sekitar 63 bps sebelum data tersebut.

Investor kini menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari Jumat — ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve — yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek suku bunga di AS.

Mereka berhati-hati terhadap mata uang tunggal menjelang pemilihan umum di tiga negara bagian timur Jerman karena dua partai - satu sayap kanan dan satu sayap kiri ekonomi - memperoleh suara antara 40% dan 50%.

Di pasar yang lebih luas, dolar menguat setelah data Jerman, setelah rebound pada hari Rabu.

Greenback telah jatuh sekitar 2,9% untuk bulan ini sejauh ini, menempatkannya pada jalur penurunan bulanan tertajam dalam sembilan bulan.

Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Fed bulan depan, dengan peluang 34,5% dari penurunan 50 bp yang sangat besar, menurut alat CME FedWatch.

Indeks dolar terakhir diperdagangkan naik 0,28% pada 101,29, setelah jatuh ke level terendah 13 bulan di 100,51 pada hari Selasa.

Dolar Australia bertahan di dekat level tertinggi delapan bulan, naik 0,27% menjadi $0,6803.

Yen sedikit berubah pada 144,67 per dolar dan mengincar kenaikan 3,7% untuk bulan tersebut.

Para pembuat kebijakan di Bank Jepang (BOJ) telah mengisyaratkan bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika inflasi tetap pada jalurnya. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time