Dolar AS stabil di awal perdagangan Eropa pada hari Senin (26/2), namun tetap tinggi pada awal minggu yang didominasi oleh rilis inflasi utama, termasuk ukuran favorit Federal Reserve.
Pada pukul 04:05 ET (09:05 GMT), Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan sedikit lebih rendah pada 103,832, setelah memantul dari level 103,43 yang terlihat pada akhir minggu lalu, level terendah sejak 2 Februari.
Dolar mencatat kerugian mingguan pertamanya di tahun 2024 pada minggu lalu, tetapi masih berada dalam jangkauan level tertinggi dalam tiga bulan, karena para pejabat Federal Reserve memperingatkan bahwa bank tersebut tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga lebih awal, terutama karena inflasi tetap stabil.
Data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai inflasi minggu ini, di tengah ekspektasi kenaikan 0,4% setiap bulan.
Beberapa pejabat Fed juga diperkirakan akan menyampaikan pidatonya minggu ini dan kemungkinan akan mengulangi prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Di Eropa, pasangan EUR/USD diperdagangkan 0,2% lebih tinggi pada 1,0835, dengan euro membukukan kenaikan kecil menjelang data inflasi zona euro yang diawasi ketat pada hari Jumat, data terakhir sebelum pertemuan Bank Sentral Eropa pada 7 Maret mendatang.
Para ekonom memperkirakan angka tahunan sebesar 2,5% untuk bulan Februari, turun dari 2,8% pada bulan Januari, bergerak kembali menuju target 2% ECB setelah melonjak hingga dua digit pada tahun 2022.
Laporan inflasi dari Jerman, Perancis dan Spanyol akan dirilis pada hari Kamis, menjelang rilis utama.
Pasangan GBP/USD diperdagangkan 0,1% lebih rendah pada 1,2672, dengan sterling masih terpukul oleh turunnya kepercayaan konsumen Inggris pada akhir pekan lalu.
Inflasi Inggris terus berada pada tingkat di atas target jangka menengah Bank of England sebesar 2%, menunjukkan bahwa BoE masih cenderung tertinggal dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dalam hal penurunan suku bunga.
Di Asia, pasangan USD/JPY diperdagangkan 0,1% lebih tinggi ke 150,59, dengan yen masih jauh di atas level 150 dan tetap mendekati posisi terendah tiga bulan.
Fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen Jepang untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti berada dalam kisaran target tahunan Bank of Japan sebesar 2%, sehingga memberikan dorongan yang lebih kecil bagi bank sentral untuk memulai pengetatan kebijakan secara agresif. (Arl)
Sumber : Investing.com