Dolar bervariasi pada hari Senin (16/10) jelang minggu yang sibuk dengan pidato pejabat Federal Reserve yang akan diawasi untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga dan ketika investor memantau perkembangan di Timur Tengah.
Para pedagang sedang mengevaluasi apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lagi seiring upayanya untuk membawa inflasi mendekati target tahunannya sebesar 2%.
Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara pada hari Kamis, selama pekan yang sibuk dengan pidato para kepala bank regional. Para pejabat Fed akan memasuki periode blackout pada 21 Oktober sebelum periode blackout The Fed pada pertemuan 31 Oktober – November. 1.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan "tidak dapat disangkal" bahwa perlambatan inflasi AS adalah sebuah tren dan bukan hanya sesaat, meskipun serangkaian data ekonomi baru-baru ini menunjukkan tekanan terus-menerus pada beberapa harga.
Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada hari Senin bahwa tingkat suku bunga saat ini hampir mematikan akses ke pasar perumahan bagi mereka yang ingin masuk untuk pertama kalinya.
Pedagang dana berjangka Fed memperkirakan peluang 33% dari kenaikan suku bunga tambahan tahun ini, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Indeks dolar turun 0,29% menjadi 106,23. Harganya mencapai 107,34 pada 3 Oktober, tertinggi sejak November 2022.
Analis Bank of America Athanasios Vamvakidis dan Michalis Rousakis mencatat pada pekan lalu bahwa investor tampak skeptis terhadap greenback dalam beberapa pekan terakhir, dan telah menjual reli mata uang tersebut.
Euro naik 0,40% menjadi $1,0554. Harganya turun menjadi $1,0448 pada 3 Oktober, level terendah sejak Desember 2022.
Pedagang juga tetap fokus pada yen Jepang untuk kemungkinan intervensi terhadap mata uang tersebut.
Dolar datar terhadap mata uang tersebut di 149,55, mendekati level sensitif 150. Beberapa pedagang melihat potensi yang meningkat bagi otoritas Jepang untuk melakukan intervensi guna mendukung mata uang jika melemah melewati level tersebut.
Yen mencapai 150,17 pada 3 Oktober, yang merupakan level terlemah dalam setahun, sebelum mengalami reli tajam singkat.
Pada hari Jumat, diplomat mata uang terkemuka Jepang Masato Kanda mengatakan pihak berwenang akan mengambil tindakan yang tepat dengan latar belakang pergerakan yen yang berlebihan bila diperlukan, dan menambahkan bahwa suku bunga hanyalah salah satu faktor dalam menentukan nilai tukar. (Arl)
Sumber : Reuters