Dolar Australia (AUD) menghentikan penurunan tiga hari berturut-turutnya terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu(9/4), didukung oleh komentar dari Presiden AS Donald Trump yang menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi dengan mitra dagang.
Pernyataan Trump meningkatkan optimisme akan potensi meredanya ketegangan perdagangan global.
AUD menghadapi hambatan karena volatilitas pasar tetap tinggi setelah AS memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% yang diharapkan pada impor Tiongkok, terutama karena Australia mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat dengan Tiongkok. Beijing mengecam ancaman terbaru Trump sebagai "pemerasan" dan berjanji untuk melindungi kepentingannya.
Para pemimpin tertinggi Tiongkok diperkirakan akan bertemu paling cepat pada hari Rabu untuk membahas strategi untuk merangsang ekonomi dan menstabilkan pasar modal.
Pertemuan tersebut terjadi di tengah meningkatnya perang dagang dengan AS, menurut Reuters.
Prospek ekonomi Australia tetap rapuh, dengan kepercayaan bisnis dan konsumen yang menurun. Data yang lemah tersebut telah memperkuat ekspektasi akan sikap yang lebih dovish dari Reserve Bank of Australia (RBA), dengan pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga hingga 100 basis poin tahun ini—dimulai pada bulan Mei, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut pada bulan Juli dan Agustus. (Newsmaker23)
Sumber: FXStreet