Pasangan AUD/USD menguat di sekitar 0,6400 karena Dolar AS (USD) melemah selama sesi Asia pada hari Senin(9/12). Tidak ada pembicara Federal Reserve (Fed) minggu ini karena media ditutup. Semua mata akan tertuju pada keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa, tanpa ada perubahan suku bunga yang diharapkan.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Jumat menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) AS meningkat sebesar 227.000 pada bulan November, dibandingkan dengan 36.000 yang direvisi naik pada bulan Oktober. Angka ini lebih baik dari perkiraan 200.000. Sementara itu, Tingkat Pengangguran naik menjadi 4,2% pada bulan November dari angka sebelumnya sebesar 4,1%.
Beberapa pejabat Fed telah berbicara selama beberapa minggu terakhir, dan ada konsensus yang hampir bulat bahwa pasar tenaga kerja mendingin tetapi sehat. Dolar AS melemah sebagai reaksi langsung terhadap data Nonfarm Payrolls. Pasar keuangan kini memperkirakan peluang hampir 70% dari pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve (Fed) pada pertemuan mendatang pada 17-18 Desember, menurut alat CME FedWatch.
Di sisi Aussie, bank sentral Australia secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 4,35%. Gubernur RBA Bullock mengatakan awal bulan ini bahwa "inflasi yang mendasarinya masih terlalu tinggi untuk menjamin pengurangan target suku bunga tunai dalam waktu dekat." Namun, laporan pertumbuhan PDB Q3 Australia lemah dan menunjukkan kejutan dovish tidak dapat dikesampingkan.
Pasar telah memajukan waktu pemangkasan suku bunga pertama menjadi April dari sebelumnya Mei. Pelaku pasar akan mengawasi Konferensi Pers RBA. Komentar dovish dari para pembuat kebijakan dapat memberikan tekanan jual pada Aussie terhadap USD.(Azf)
Sumber: FXStreet