Harga perak (XAG/USD) menghadapi tekanan jual mendekati $32,70 pada jam perdagangan Eropa pada hari Jumat (07/3). Logam putih tersebut diperdagangkan dengan hati-hati menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT.
Data NFP AS akan secara signifikan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Data pasar tenaga kerja yang optimis akan meningkatkan spekulasi pasar bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tetap pada kisaran saat ini 4,25%-4,50% untuk waktu yang lebih lama. Sebaliknya, angka yang lemah akan melemahkannya.
Secara teknis, sikap suku bunga yang ketat dari Fed menjadi pertanda buruk bagi logam mulia, seperti Perak.
Laporan NFP AS diperkirakan akan menunjukkan bahwa pengusaha mempekerjakan 160 ribu pekerja, lebih tinggi dari 143 ribu yang tercatat pada bulan Januari. Tingkat Pengangguran diperkirakan stabil di angka 4%. Investor juga akan fokus pada data Penghasilan Rata-rata Per Jam, ukuran utama pertumbuhan upah, yang diperkirakan tumbuh stabil sebesar 4,1% tahun ke tahun.
Menjelang data NFP AS, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mencatatkan level terendah baru dalam empat bulan mendekati 103,60. Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun mendekati 4,27%.
Sementara itu, ketegangan perang dagang global terus memberikan dukungan pada harga Perak. Pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pengecualian tarif pada produk yang sesuai dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) hingga 2 April. Trump mengenakan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko pada hari Selasa.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet