Harga minyak memperpanjang penurunan minggu lalu pada hari Senin(24/2) karena investor menunggu kejelasan tentang pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina dan mempertimbangkan prospek dimulainya kembali ekspor minyak mentah dari Irak utara.
Harga minyak berjangka Brent turun 14 sen, atau 0,2%, pada $74,29 per barel pada pukul 08.43 GMT, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 21 sen, atau 0,3%, menjadi $70,19
Baik Brent maupun WTI turun lebih dari $2 pada hari Jumat, mencatat penurunan mingguan masing-masing sebesar 0,4% dan 0,5%.
Semua mata tertuju pada upaya untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang memasuki tahun keempatnya pada hari Senin. Para pejabat mengatakan pada hari Minggu bahwa para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk pertemuan puncak luar biasa pada tanggal 6 Maret untuk membahas dukungan tambahan untuk Ukraina dan jaminan keamanan Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Minggu bahwa ia bersedia mengundurkan diri jika itu berarti perdamaian bagi negaranya.
Presiden AS Donald Trump telah memulai pembicaraan dengan Rusia tanpa mengundang Ukraina atau Uni Eropa ke meja perundingan. Seorang diplomat senior Rusia mengatakan tim Rusia dan AS berencana untuk bertemu untuk diskusi lebih lanjut minggu ini.
Sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan UE terhadap ekspor minyak Rusia telah mengganggu arus pasokan minyak melalui laut, tetapi berakhirnya perang di Ukraina tidak serta merta akan meningkatkan pasokan Rusia ke pasar karena negara tersebut merupakan anggota kelompok OPEC+ yang telah mengekang produksi.
Namun, harga minyak masih bisa turun karena penurunan risiko geopolitik, kata Harry Tchilinguiran, kepala penelitian di Onyx Capital Group. (Newsmaker23)
Sumber: Investing.com