OIL

WTI Turun Para Pedagang Menunggu Kejelasan Kebijakan Perdagangan AS

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus menurun untuk sesi kedua berturut-turut, diperdagangkan sekitar $72,20 per barel selama jam-jam awal Eropa pada hari Kamis (30/1). Investor tetap berhati-hati karena ketidakpastian membayangi kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS), menyusul pernyataan yang saling bertentangan dari Gedung Putih mengenai tarif yang diusulkan Presiden Donald Trump pada Kanada dan Meksiko—dua pemasok minyak mentah utama ke Amerika Serikat.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa Trump tetap berkomitmen untuk menerapkan tarif pada Kanada dan Meksiko seperti yang direncanakan pada hari Sabtu. Pada hari Rabu, calon menteri perdagangan Trump, Howard Lutnick, menyarankan bahwa Kanada dan Meksiko dapat menghindari tarif jika mereka segera memperketat kontrol perbatasan pada fentanil dan mengekang kemajuan China dalam kecerdasan buatan. Lutnick menganjurkan tarif yang luas dan menyeluruh yang menargetkan negara-negara daripada produk-produk tertentu, yang memperkuat sikap yang lebih agresif terhadap China.

Harga minyak mentah juga tetap tertekan setelah Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan peningkatan stok AS sebesar 3,463 juta barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 24 Januari. Ini menandai peningkatan stok pertama setelah sembilan minggu berturut-turut mengalami penurunan, yang sejalan dengan ekspektasi analis akan kenaikan sebesar 3,19 juta barel. Badai musim dingin baru-baru ini di seluruh AS telah semakin melemahkan permintaan minyak.

Di sisi pasokan, ekspor minyak mentah Rusia dari pelabuhan barat diperkirakan akan turun sebesar 8% pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan Januari, karena Moskow meningkatkan operasi penyulingan. Penurunan ini terjadi di tengah sanksi baru AS, yang telah memperketat pembatasan ekspor minyak mentah Rusia.

Sementara itu, harga minyak dapat menghadapi hambatan tambahan karena pendekatan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) yang hati-hati. Seperti yang diantisipasi secara luas, Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada 4,25%-4,50% selama pertemuannya di bulan Januari. Biaya pinjaman yang tinggi biasanya membebani aktivitas ekonomi, yang selanjutnya mengurangi permintaan minyak.(AL)

Sumber: FXstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time