Dolar bertahan kuat terhadap mata uang lainnya pada hari Kamis (19/10) menjelang pernyataan Ketua Federal Reserve Powell karena meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Greenback membuat yen masih berada di sekitar level terendah dua pekan kemarin, tidak jauh dari angka 150 yang sensitif secara psikologis.
Dolar Australia melemah setelah data pekerjaan domestik mengejutkan secara negatif, dan dolar Selandia Baru menyentuh titik terendah dalam hampir setahun.
Indeks dolar, yang mengukur dolar terhadap sejumlah mata uang, sebagian besar tetap datar selama jam perdagangan Asia, berada di sekitar level tertinggi hari sebelumnya di 106,63.
Euro stabil di $1,0534 setelah mendapat tekanan dari greenback semalam, sementara sterling mendekati level terendah dua pekan di level $1,21235.
Yen Jepang sedikit menguat menjadi 149,8 per dolar, turun dari level terendah dua pekan kemarin di 149,94 namun masih mendekati level 150 yang dianggap oleh para pedagang sebagai pemicu potensial intervensi mata uang oleh otoritas Jepang.
Di tempat lain, dolar Australia terpukul menyusul data ketenagakerjaan domestik, jatuh ke level $0,6296 versus greenback. Harga terakhir berada di $0,63015.
Sementara data lapangan kerja Australia naik kurang dari perkiraan pada bulan September, berdasarkan data yang dirilis pada hari ini, menyusul hasil yang luar biasa pada bulan sebelumnya.
Kiwi turun 0,5% pada $0,5825, yang menyentuh level terendah dalam 11 bulan.(yds)
Sumber: Reuters