Dolar AS melemah pada hari Jumat (13/10) setelah kenaikan harian terbesar sejak Maret sehari sebelumnya, karena data harga konsumen AS yang panas menghidupkan kembali prospek bahwa Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.
Indeks harga konsumen (CPI) meningkat 0,4% pada bulan September, mempertahankan tingkat tahunan sebesar 3,7%, sama seperti pada bulan Agustus. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK akan naik 0,3% pada bulan ini dan 3,6% pada tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun sekitar 0,1% menjadi 106,36. Pada hari Kamis, indeks naik 0,8% menjadi 106,6, lonjakan satu hari terbesar sejak 15 Maret.
Dorongan terhadap greenback pada hari Kamis membuat yen meluncur kembali ke garis sensitif 150 yang sempat disentuh minggu lalu sebelum menguat tajam, yang menyebabkan beberapa orang percaya bahwa pihak berwenang melakukan intervensi di pasar mata uang.
Mata uang Jepang terakhir berada di level 149,69 per dolar, membuat para pedagang tetap waspada jika mata uang tersebut semakin melemah.
Euro naik 0,2% menjadi $1,0547, sementara sterling terakhir diperdagangkan 0,3% lebih tinggi pada $1,2213.
Crown Swedia, naik tipis terhadap dolar dan euro setelah data harga konsumen lebih tinggi dari perkiraan, menambah risiko bahwa Riksbank dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Investor juga mencerna data harga produsen dan konsumen Tiongkok pada hari Jumat yang menunjukkan tekanan deflasi sedikit lebih kuat dari perkiraan.
Sementara itu, data perdagangan China untuk bulan September menunjukkan ekspor dan impor keduanya menyusut pada laju yang lebih lambat untuk bulan kedua, memberikan beberapa dorongan kepada pihak berwenang yang khawatir akan perlambatan pertumbuhan.
Yuan China di luar negeri sebagian besar tetap datar di 7,3075 per dolar setelah data tersebut dirilis.
Dolar Australia, yang sering diperdagangkan sebagai proksi pertumbuhan China, terakhir berada di $0,6324. Dolar Selandia Baru turun 0,1% menjadi $0,5920. (Arl)
Sumber : Reuters