Euro, pound, dan yen semuanya diperdagangkan pada level terendah dalam beberapa bulan pada hari Selasa (3/10), dengan mata uang Jepang mendekati level psikologis 150 yen per dolar, karena kenaikan suku bunga obligasi AS membuat dolar tetap kuat.

Euro bertahan pada level $1.0477 hari ini, masih berada di sekitar level terlemahnya sejak awal Desember 2022, setelah merosot hampir 1% pada hari Senin ketika data manufaktur AS menunjukkan kinerja yang kuat dan pejabat Federal Reserve mengatakan kebijakan moneter perlu tetap ketat untuk "beberapa waktu".

Gabungan dari itu dan kesepakatan untuk menghindari penutupan (shutdown) sebagian pemerintah AS mengirimkan Imbal hasil obligasi benchmark ke level tertinggi sekitar 4.704% pada jam perdagangan Asia pada hari Selasa, puncak dalam 16 tahun, yang pada gilirannya mendorong penguatan dolar.

Indeks dolar, yang menelusuri pergerakan dolar terhadap enam mata uang lainnya, naik sedikit menjadi 107.06, berada di sekitar level tertinggi sejak November.

Dolar Australia turun ke level terendah dalam 11 bulan yaitu $0.6321, turun sebanyak 0,9% setelah keputusan Bank Reserve Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga, sementara rubel Rusia melemah melewati ambang batas simbolis 100 terhadap dolar sebelum sedikit pulih pada awal perdagangan.

Dolar menguat 0,36% terhadap franc Swiss menjadi 0,9215, mendekati level tertinggi dalam enam bulan terhadap franc yang dicapai minggu lalu. (Tgh)

Sumber: Reuters