USD/JPY

Dolar Bertahan di Dekat Tertinggi 10-Bulan, Membuat Yen Tetap Tertekan

Dolar bertahan mendekati level tertingginya dalam 10 bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis (28/9), menjaga yen di bawah tekanan di dekat zona intervensi utama setelah investor mempertimbangkan data ekonomi AS yang optimis dan komentar baru dari pejabat Federal Reserve.

Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari adalah salah satu dari beberapa suara Fed yang memperingatkan pasar tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, dengan mengatakan pada hari Rabu bahwa banyak bukti kekuatan ekonomi yang sedang berlangsung berarti bahwa pengetatan lebih lanjut mungkin akan dilakukan.

Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada hari Kamis ini, memberikan pasar petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter AS di masa depan.

Pernyataan pejabat The Fed ini muncul ketika data ekonomi AS terus memberikan kejutan dengan kekuatannya, sehingga bertentangan dengan ekspektasi investor mengenai perlambatan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, berada di sekitar 106,58, setelah mencapai 106,84 semalam, level tertinggi sejak 30 November.

Imbal hasil acuan AS bertenor 10 tahun mencapai titik tertinggi baru di 4,462% semalam, tertinggi sejak Oktober 2007.

Pasangan dolar/yen cenderung sangat sensitif terhadap perubahan imbal hasil Treasury AS jangka panjang, terutama pada jangka waktu 10 tahun.

Yen terakhir berada di 149,48, turun dari level terendah baru dalam 11 bulan pada hari Rabu di 149,71, namun masih terlalu dekat dengan level psikologis 150 per dolar untuk kenyamanan, membuat investor tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi oleh otoritas Jepang.

Zona 150 dipandang oleh pasar sebagai batasan bagi otoritas Jepang yang dapat memacu intervensi seperti yang terjadi tahun lalu.

Mata uang Jepang juga tertekan oleh lonjakan harga minyak, yang pada hari Rabu menandai penutupan tertingginya pada tahun 2023 setelah penurunan tajam stok minyak mentah AS menambah kekhawatiran ketatnya pasokan global.

Di tempat lain, euro menjauh dari level terendah hari Rabu di $1,04880, level terendah sejak 6 Januari, sementara sterling GBP=D3 berada tepat di atas level terendah sejak 17 Maret.

Suku bunga yang lebih tinggi di AS juga membebani Aussie, yang bertahan di dekat $0,6357 terhadap greenback setelah jatuh ke level $0,63320 semalam. Data ritel Australia yang dirilis pada hari Kamis akan menjadi fokus. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time