Yen mengalami volatilitas pada Hari Senin (14/8) setelah melemah ke level terendah Tahun ini terhadap Dolar, Menembus Level penting 145 karena Para Trader hati-hati mencari tanda-tanda intervensi, Sementara Dolar meningkat hingga menyentuh level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Yen Jepang melemah menjadi serendah 145,22 per dolar pada awal perdagangan Asia, level terendah sejak 10 November 2022 sebelum segera berbalik arah. Pada akhirnya, yen berada di 144,96 per dolar, datar sepanjang hari.
Imbal hasil rendah Jepang membuat mata uang ini menjadi sasaran mudah bagi penjual jagnka pendek dan perdagangan pendanaan, dengan perbedaan suku bunga yang semakin lebar antara Jepang dan Amerika Serikat menyebabkan pelemahan yang berkelanjutan pada yen.
Yen telah turun sekitar 20% sejak Federal Reserve mulai dengan cepat menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang melonjak pada Maret 2022, sementara Bank of Japan tetap berada dalam sikap yang sangat akomodatif.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, menambahkan 0,078% menjadi 102,94, level tertinggi sejak 7 Juli. Indeks ini naik 1% sepanjang bulan.
Euro turun 0,09% menjadi $1,0934, sementara poundsterling terakhir berada di $1,2676, turun 0,14% dalam sehari.
Dolar Australia turun 0,48% menjadi $0,647, sementara dolar Selandia Baru turun 0,38% menjadi $0,596. Kedua mata uang Antipodean ini terpengaruh oleh data perdagangan dan inflasi yang mengecewakan dari China, pembeli terbesar ekspor sumber daya mereka. (Tgh)
Sumber: Reuters