Dolar AS sedikit menguat pada awal perdagangan di Eropa hari Jumat (28/7), menambah keuntungan kuat sesi sebelumnya, sementara yen Jepang menguat setelah Bank of Japan mengubah kebijakan moneternya.

Pada pukul 03:15 pagi waktu timur AS (07:15 GMT), Indeks Dollar, yang menelusuri pergerakan dolar terhadap sekumpulan enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih tinggi di 101,593, setelah naik sekitar 0,7% pada hari Kamis.

Dolar menguat pada hari Kamis setelah data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, menunjukkan resesi semakin tidak mungkin terjadi pada paruh kedua tahun ini.

Pasangan USD/JPY turun 0,3% menjadi 139,05, dalam perdagangan yang bergejolak setelah keputusan Bank of Japan pada hari ini untuk lebih fleksibel dalam mengatur kebijakan kurva imbal hasil control-nya, sehingga tingkat imbal hasil obligasi Jepang dengan tenor 10 tahun bergerak sekitar 0,5% di sekitar target 0%.

Imbal hasil JGB 10 tahun melonjak ke 0,575% untuk pertama kalinya sejak September 2014 sebelum sedikit turun menjadi 0,547%, sementara yen bergerak antara keuntungan lebih dari 1% terhadap dolar dan kerugian 1,2%, karena para trader mencerna potensi dampak dari kebijakan tersebut.

Pasangan EUR/USD sedikit menguat menjadi 1,0976, setelah turun lebih dari 1% pada hari Kamis menyusul pertemuan European Central Bank.

ECB kembali menaikkan suku bunga dan tetap membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut untuk menekan inflasi, tetapi Presiden Christine Lagarde mengisyaratkan akan ada jeda dalam siklus ketatnya, mungkin segera pada bulan September.

Di tempat lain, pasangan GBP/USD sedikit melemah menjadi 1,2787, setelah turun lebih dari 1% pada hari Kamis, pasangan AUD/USD turun 1,1% menjadi 0,6633 setelah data menunjukkan penjualan eceran Australia yang turun tak terduga pada bulan Juni, sementara pasangan USD/CNY turun 0,2% menjadi 7,1581. (Tgh)

Sumber: Investing.com