Dolar AS melemah pada hari Jumat (15/9), setelah data AS menunjukkan sentimen konsumen merosot, namun greenback masih berada di jalur kenaikan kesembilan minggu berturut-turut, sementara yen melemah ke level terendah 10 bulan.
Pembacaan awal Indeks Sentimen Konsumen oleh Universitas Michigan turun menjadi 67,7 bulan ini dari pembacaan akhir 69,5 pada bulan Agustus dan di bawah perkiraan para ekonom sebesar 69,1 yang disurvei oleh Reuters. Namun, konsumen melihat inflasi lebih rendah dalam basis satu tahun dan lima tahun.
Data sebelumnya dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga impor meningkat 0,5% bulan lalu karena melonjaknya harga bahan bakar, namun tekanan harga tetap terkendali sementara laporan terpisah dari The Fed New York menunjukkan aktivitas pabrik meningkat di negara bagian tersebut pada bulan September.
Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan pada 19-20 September dan bank sentral tersebut sebagian besar dipandang akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, dengan ekspektasi 97% untuk tidak mengambil tindakan apa pun, menurut FedWatch Tool dari CME. Setelah naik tipis di awal minggu, ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November telah menurun menjadi 30,6% dari 43,6% pada minggu lalu.
Pasar sedang menyesuaikan diri dengan prospek baru kenaikan suku bunga bank sentral setelah Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis menaikkan suku bunga ke rekor tertinggi sebesar 4% namun mengisyaratkan kenaikan tersebut kemungkinan akan menjadi yang terakhir. Imbal hasil obligasi zona euro dan mata uang euro turun karena investor bertaruh bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.
Indeks dolar AS turun 0,19% hari ini di 105,20, namun masih di jalur untuk kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut, yang akan menandai kenaikan mingguan terpanjang sejak kenaikan 12 minggu berturut-turut pada tahun 2014.
Greenback terus menguat terhadap yen, setelah mata uang Jepang mengalami kenaikan tajam terhadap dolar di awal minggu. Dolar terakhir naik 0,12% pada 147,65 yen setelah mencapai level tertinggi 10 bulan di 147,96.
Euro naik 0,2% pada $1,06735, setelah pulih sedikit dari level terendah enam bulan pada hari Kamis di $1,0629 setelah pengumuman kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), di mana bank sentral menaikkan suku bunga ke rekor tertinggi sebesar 4% namun mengisyaratkan kemungkinan kenaikan tersebut akan berakhir.
Sterling diperdagangkan pada $1,24075, turun tipis 0,16% pada $1,23905. Bersamaan dengan The Fed, Bank of England juga akan mengumumkan kebijakannya pada minggu depan. (Arl)
Sumber : Reuters