Indeks dolar merosot untuk pertama kalinya dalam empat hari karena pejabat Federal Reserve akan memasuki periode penghentian menjelang pertemuan kebijakan bulan ini.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% setelah naik 1% dalam tiga hari terakhir. Periode blackout yang membatasi komunikasi publik pejabat Fed dimulai pada hari Sabtu.
Pertukaran indeks semalam menandai peluang 40% kenaikan suku bunga AS pada bulan November. Data inflasi bulan Agustus yang akan dirilis minggu depan dan pernyataan dari pertemuan The Fed 19-20 September mungkin akan memberikan pengaruh.
Yen sempat melonjak setelah Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan ia akan mengatasi pergerakan berlebihan di pasar valuta asing tanpa mengesampingkan opsi apa pun.
"Relativitas data AS, Eropa, dan Tiongkok yang masuk tetap menjadi pendorong utama dolar AS," kata Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank di Sydney. "Komentar Suzuki membuat pasar dolar-yen sedikit gelisah, namun kemungkinan perlu mendekati 150 sebelum kita melihat intervensi."
USD/JPY turun 0,1% menjadi 147,18 setelah turun sebanyak 0,5% sebelumnya.
"Yen mungkin memasuki periode volatilitas yang tinggi, dibandingkan pergerakan satu arah, karena kami menganggap risiko intervensi untuk mendukung yen semakin meningkat," Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional dan berkelanjutan di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan penelitian.
AUD/USD naik 0,2% menjadi 0,6391, memangkas penurunan mingguan menjadi 1%.(mrv)
Sumber : Bloomberg