Dolar menguat pada hari ketiga mendekati level tertinggi tahun ini, setelah data ekonomi AS memperkuat alasan untuk melakukan pengetatan moneter lebih lanjut.
Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%, mengambil keuntungan minggu ini menjadi 0,9%. Mata uang AS mendapat dukungan setelah pembacaan kuat data ISM jasa AS pada hari Rabu mendorong perkiraan pasar untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada bulan November menjadi sekitar 55% dari sekitar 50% sebelum data tersebut dirilis.
Bukti lebih lanjut mengenai ketahanan ekonomi AS akan terus mendorong dolar, dengan para analis berfokus pada data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis hari ini.
Pasangan GBP/USD turun sebanyak 0,4% menjadi 1,2458 dalam penurunan hari ketiga berturut-turut, karena para pedagang tidak lagi bertaruh pada seberapa besar Bank of England akan menaikkan suku bunganya.
Pasar mata uang memberi harga pada kenaikan suku bunga 5,7%, terendah sejak 12 Juni
Survei bank sentral terhadap para eksekutif menunjukkan bahwa tekanan inflasi mulai mereda, menyusul komentar Gubernur BoE Andrew Bailey yang mengatakan pada hari Rabu bahwa penurunan tingkat inflasi akan terus berlanjut dan kemungkinan besar akan cukup signifikan.
Pasangan EUR/USD turun 0,2% ke level terendah 1,0707.
Pasangan USD/JPY turun 0,1% menjadi 147,49 setelah membalikkan kenaikan ke 147,87, yang merupakan level tertinggi sejak 4 November.
Anggota Dewan Bank of Japan Junko Nakagawa mengatakan pelonggaran moneter perlu dilanjutkan untuk saat ini karena target inflasi belum tercapai.
Pasangan AUD/USD membalikkan penurunan dan diperdagangkan dengan sedikit perubahan hari ini
Dolar Aussie sebelumnya tergelincir setelah negara tersebut melaporkan surplus perdagangan yang lebih kecil pada bulan Juli. (Arl)
Sumber : Bloomberg