Dolar melemah terhadap mata uang Asia pada hari Kamis (24/8), setelah data ekonomi global yang lebih lemah dari perkiraan memperkeruh prospek suku bunga dan mendorong turun imbal hasil AS menjelang simposium Jackson Hole Federal Reserve.
Dolar Australia, yang telah terpukul selama beberapa bulan karena tanda-tanda perlambatan dan ketahanan Tiongkok di AS, melonjak 0,9% semalam setelah IMP manufaktur dan jasa AS meleset dari ekspektasi.
Dolar Selandia Baru juga melonjak semalam, begitu pula yen, yang melintasi di bawah 145 terhadap dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu menyusul penurunan tajam dalam imbal hasil Treasury AS.
Pergerakan lebih lanjut pasangan mata uang utama ini hanya sedikit pada perdagangan pagi di Asia, meninggalkan Aussie di $0,6479, Kiwi di $0,5976 dan Yen sedikit menguat ke 144,64 per dolar.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, tetap lebih tinggi pada bulan ini, namun turun sekitar 0,2% semalam. Data IMP secara global lemah, yang mengurangi kenaikan euro dan mengirim sterling dalam perjalanan bolak-balik sebelum stabil di sekitar $1,2717.
Euro bertahan di $1,0865 pada awal perdagangan Asia.
Kontraksi pada produksi manufaktur di Eropa berlanjut dan aktivitas jasa mengalami penurunan, menurut survei semalam. Output pabrik Inggris merosot, menyebabkan perekonomian berada di jalur resesi. Pertumbuhan aktivitas bisnis AS merupakan yang terlemah sejak bulan Februari karena perekonomian tampaknya mulai terhenti.
Imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun anjlok 13 basis poin (bps) menjadi 4,198%, penurunan satu hari tertajam dalam lebih dari tiga bulan, yang telah meredam kenaikan baru-baru ini. (Arl)
Sumber : Reuters