Dolar AS melemah terhadap rekan-rekan dalam kelompok sepuluh mata uang utama saat China meningkatkan dukungan terhadap yuan, sementara Yen menguat.
Indeks Dollar Spot turun 0,2%, lanjutkan kerugian setelah People's Bank of China memberikan respons terkuat yang pernah ada terhadap penurunan nilai yuan melalui nilai referensi harian. Langkah ini ditambahkan dengan upaya-upaya lain untuk menjaga mata uang China, termasuk meminta bank-bank negara untuk meningkatkan intervensi pasar guna mencegah lonjakan volatilitas yuan.
"Penguatan pada nilai tukar CNY membantu meredam kekuatan greenback (Dollar) dan kita tidak bisa mengesampingkan penurunan lebih lanjut pada USD menjelang akhir pekan dan sebelum Jackson Hole Economic Symposium minggu depan," kata Fiona Lim, seorang analis senior di Malayan Banking Berhad di Singapura. "Namun, penurunan tidak akan terlalu dalam karena narasi kenaikan suku bunga yang tinggi akan berlanjut mengingat ketahanan ekonomi AS dan risiko-risiko kenaikan inflasi."
Imbal hasil obligasi Treasury AS jangka 2 tahun turun 1 basis poin menjadi 4,92%, sementara imbal hasil obligasi jangka 10 tahun benchmark turun 2 basis poin menjadi 4,25%.
Pasangan USD/JPY turun 0,3% menjadi 145,34, mengurangi kenaikan minggu ini menjadi 0,4%.
Inflasi konsumen inti Jepang melambat pada bulan Juli sesuai dengan pandangan bank sentral bahwa tekanan kenaikan harga sedang mereda, tetapi adanya sejumlah pertumbuhan harga yang masih bertahan akan membuat otoritas moneter tetap waspada terhadap risiko-risiko kenaikan.
Pasangan AUD/USD naik 0,3% menjadi 0,6424, mengurangi penurunan minggu ini menjadi 1,1%. (Tgh)
Sumber: Bloomberg