US DOLLAR

Dolar AS Menguat setelah Fed Mengomentari Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut Diperlukan

Dolar naik terhadap mata uang utama pada hari Senin (7/8), didukung secara luas oleh pejabat Federal Reserve yang mengatakan kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan diperlukan karena inflasi tetap tinggi dan pasar tenaga kerja masih ketat.

Gubernur Fed Michele Bowman mengatakan pada hari Senin kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2% bank sentral AS.

Bowman, dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan ke acara "Fed Listens" di Atlanta, mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga terbaru bulan lalu karena inflasi masih terlalu tinggi, dan pertumbuhan lapangan kerja serta indikasi aktivitas lainnya menunjukkan ekonomi terus berkembang pada tingkat laju "moderat".

Presiden Fed New York John C. Williams mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan New York Times yang diterbitkan pada hari Senin, bank sentral perlu mempertahankan sikap membatasi untuk beberapa waktu. Mempertahankan sikap itu akan ditentukan oleh fundamental yang mendasari "pendorong, penawaran dan permintaan dalam ekonomi, inflasi," tambahnya.

Pada perdagangan sore hari, dolar naik 0,5% terhadap yen menjadi 142,45 yen, naik dari level terendah satu minggu di awal sesi. Dolar sedikit naik versus franc Swiss di 0,8731 franc.

Indeks dolar terakhir sedikit berubah pada 102,03. Setelah jatuh ke level terendah satu minggu Jumat lalu pasca laporan non-farm payrolls AS yang keluar lebih lemah dari yang diharapkan.

The Fed pada akhir bulan lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase ke kisaran 5,25% hingga 5,50%. Investor pada umumnya percaya bahwa kemungkinan peningkatan terakhir dari kampanye yang dimulai Fed pada Maret 2022.

Dalam mata uang lainnya, euro merosot terhadap greenback ke $1,1006 setelah data Senin menunjukkan produksi industri Jerman pada Juni turun lebih kuat dari perkiraan, turun 1,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Investor juga mulai fokus pada data inflasi AS dan China yang akan datang. Data AS yang keluar pada hari Kamis diharapkan menunjukkan inflasi inti Juli sebesar 4,7% secara tahunan. China akan melaporkan inflasi bulan Juli pada hari Rabu, dengan para pedagang mencari tanda-tanda deflasi lebih lanjut.

Dolar terakhir diperdagangkan 0,2% lebih tinggi terhadap offshore yuan China di 7,2024.

Sterling naik 0,3% terhadap dolar menjadi $1,2783. Kamis lalu, Bank of England (BoE) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke puncak 15 tahun sebesar 5,25%. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time