Poundsterling (GBP) turun di bawah 1,2450 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi Eropa hari Selasa (28/1) setelah gagal menembus di atas resistensi psikologis 1,2500. GBP/USD turun tajam karena daya tarik safe haven Dolar AS meningkat di tengah suasana pasar yang suram.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak mendekati 108,00 setelah aksi jual tajam pada perusahaan listrik, pusat data, dan perusahaan yang menawarkan saham chatbot teratas di seluruh dunia telah memperkuat daya tariknya sebagai safe haven. Saham teknologi global anjlok di tengah kekhawatiran bahwa model Kecerdasan Buatan (AI) DeepSeek Tiongkok dapat mengganggu pasar global, mengingat kinerjanya yang setara dengan chatbot AS seperti OpenAI dan Meta tanpa bergantung pada permintaan energi yang lebih tinggi dan chip semikonduktor yang canggih.
Selain itu, kekhawatiran yang semakin dalam akan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ketidakpastian atas pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) pada hari Rabu bertindak sebagai pendorong bagi Dolar AS.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent telah mengusulkan penerapan tarif 2,5% secara universal dan juga telah mengarahkan untuk menaikkan tarif dengan jumlah yang sama setiap bulan, Financial Times (FT) melaporkan. Pelaku pasar memperkirakan bahwa pendekatan bertahap terhadap kenaikan tarif akan menguntungkan bagi AS dan negara-negara lain dalam menegosiasikan kesepakatan.
Sementara itu, Fed hampir pasti akan mengumumkan jeda dalam kebijakan pelonggaran saat ini dan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam kisaran 4,25%-4,50% pada hari Rabu. Namun, arahan kebijakan moneter Fed diperkirakan akan sedikit hawkish karena prospek inflasi yang membandel dan permintaan tenaga kerja yang stabil.(AL)
Sumber: FXstreet