Dolar AS stabil pada hari Rabu (14/8), setelah melemah semalam, menjelang rilis indeks harga konsumen bulan Juli, sementara sterling melemah setelah data inflasi yang jinak.
Pada pukul 05:25 ET (09:25 GMT), Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, bergerak turun ke 102,277, setelah merosot 0,5% semalam.
Mata uang AS melemah pada hari Selasa setelah indeks harga produsen bulan Juli lebih lemah dari yang diharapkan untuk bulan Juli, yang mengakibatkan para pedagang sedikit mengalihkan taruhan ke arah pemotongan 50 basis poin pada bulan September.
Pembacaan PPI meningkatkan harapan bahwa pembacaan inflasi indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Rabu, juga diharapkan menunjukkan inflasi tetap melunak pada bulan Juli, memberikan Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mulai memangkas suku bunga. The Fed pada akhir Juli mempertahankan suku bunga kebijakan dalam kisaran 5,25%-5,50% yang telah berlaku selama lebih dari setahun, tetapi mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi paling cepat pada bulan September jika inflasi terus mereda.
Di Eropa, pasangan GBP/USD diperdagangkan 0,2% lebih rendah pada 1,2837 setelah data menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen Inggris naik dengan jumlah yang lebih kecil dari yang diharapkan pada bulan Juli, meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi oleh Bank of England.
Tingkat inflasi harga konsumen tahunan meningkat menjadi 2,2% setelah dua bulan pada target Bank of England sebesar 2%, tetapi ini di bawah perkiraan 2,3%.
BoE memangkas suku bunga dari level tertinggi 16 tahun sebesar 5,25% pada awal bulan ini, dan pasar keuangan sekarang memperkirakan peluang 44% dari penurunan suku bunga BoE seperempat poin pada bulan September, naik dari 36% sebelum data dirilis. Pasangan EUR/USD naik 0,3% ke 1,1019, naik ke level yang tidak terlihat tahun ini setelah inflasi 12 bulan yang diselaraskan Uni Eropa di Prancis naik menjadi 2,7% pada bulan Juli, dari 2,5% pada periode hingga Juni.
Bank Sentral Eropa mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni, dan banyak yang memperkirakan para pembuat kebijakan akan menyetujui pengurangan lagi pada bulan September, meskipun inflasi yang meningkat akan membuat hal ini semakin tidak mungkin.
Di Asia, pasangan USD/JPY naik 0,2% ke 147,15, stabil setelah kenaikan semalam yang kuat, meskipun penguatan lebih lanjut dalam yen dibatasi oleh peningkatan selera risiko.
Data produk domestik bruto kuartal kedua dari Jepang akan dirilis pada hari Kamis, dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana Bank Jepang untuk memangkas suku bunga. (Arl)
Sumber : Investing.com