Mata uang sterling naik tipis karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai jalur moneter Bank of England dari Indeks Manajer Pembelian Komposit Global S&P, yang akan dirilis pada hari Rabu.

Posisi buy telah meningkat selama tiga pekan beruntun ke level tertinggi sepanjang masa sebesar $10,769 miliar.

Inflasi Inggris melampaui perkiraan pada minggu lalu, menyebabkan investor mengurangi spekulasi mereka bahwa BoE akan mulai menurunkan suku bunga bulan depan untuk pertama kalinya sejak tahun 2020.

Sterling naik 0,05% menjadi $1,2935 setelah mencapai $1,3044 minggu lalu, level tertinggi sejak Juli 2023.

Euro datar di 84,22 euro per pon, setelah mencapai level tertinggi 1,5 minggu di 84,32 pada hari Jumat.

Sementara analis menandai bahwa sterling lebih menarik dibandingkan mata uang "berisiko" lainnya. Inggris tidak terlalu bergantung pada perekonomian Tiongkok dibandingkan dolar Australia, dan Inggris memiliki prospek politik yang lebih tidak menentu dibandingkan kawasan euro, dan tidak terlalu khawatir terhadap disiplin fiskal.(yds)

Sumber: Reuters