Pound diperdagangkan pada level tertinggi dalam tiga minggu terhadap euro pada hari Senin (8/7), setelah pemilu hari Minggu di Perancis tampaknya akan menghasilkan parlemen yang menggantung yang meningkatkan risiko kemacetan politik di negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro.
Di Inggris, Menteri Keuangan baru Rachel Reeves akan berjanji pada hari Senin untuk mengambil "keputusan sulit" untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk perubahan cepat untuk membuka hambatan infrastruktur dan investasi swasta, dalam pidato besar pertamanya sejak Partai Buruh memenangkan kekuasaan minggu lalu, menurut kutipan yang dirilis oleh departemen Keuangannya.
Sejak kemenangan telak Partai Buruh pada hari Kamis, pound telah menguat sebesar 0,5% terhadap euro, meninggalkan mata uang tunggal Eropa di 84,54, terendah sejak 14 Juni pada hari Senin.
Pound menguat 0,4% terhadap dolar pada hari Jumat, setelah laporan bulanan nonfarm payrolls menunjukkan perekonomian AS menghasilkan lapangan kerja pada tingkat yang sehat di bulan Juni. Namun tanda-tanda pelemahan mulai terlihat, yang dianggap oleh para investor sebagai tanda bahwa Federal Reserve akan lebih cenderung menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat.
Sterling, yang merupakan mata uang utama dengan kinerja terbaik terhadap dolar tahun ini, datar di $1,2809.
Bank of England akan mengadakan pertemuan pada tanggal 1 Agustus. Saat ini, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 63%, terutama mengingat inflasi telah turun dan perekonomian belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang besar.
Anggota Komite Kebijakan Moneter BoE Jonathan Haskel akan memberikan pidato pada hari Senin mengenai inflasi yang akan diawasi dengan ketat. (Arl)
Sumber : Reuters