GBP/USD

Sterling Stabil Jelang Putusan BoE; Dolar Goyah Vs Yen

Mata uang pound Inggris bertahan stabil pada Kamis (20/6) menjelang keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) hari ini, sementara dolar melemah karena menunggu katalis pasar baru.

Mata uang diperdagangkan dalam kisaran yang ketat setelah liburan di Amerika Serikat serta saat investor tidak hanya memperhatikan BoE tetapi juga keputusan bank sentral di Swiss dan Norwegia.

Sterling terakhir dibeli $1,2719 setelah menambah sedikit kenaikan di sesi sebelumnya, sementara euro naik 0,03% menjadi $1,0747.

Dolar tergelincir 0,05% terhadap yen menjadi 157,99, meskipun mata uang Jepang tetap tidak terlalu jauh dari level terendah satu bulan di 158,255 per dolar yang dicapai minggu lalu.

Terhadap sejumlah mata uang, greenback sedikit berubah pada 105,23, agak jauh dari level tertinggi satu bulan pada minggu lalu.

BoE diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Kamis, dan fokusnya adalah pada panduan mengenai seberapa cepat siklus pelonggaran dapat dimulai.

Sementara data pada hari Rabu menunjukkan inflasi Inggris kembali ke target 2% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun pada bulan Mei, rincian laporan tersebut menunjukkan adanya tekanan harga yang terus-menerus - mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.

Namun Swiss National Bank (SNB) diperkirakan akan memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin untuk pertemuan kedua berturut-turut, dengan kekuatan franc Swiss baru-baru ini dan inflasi domestik yang rendah menambah kemungkinan kondisi moneter yang lebih longgar.

Swissie terakhir berada di 0,8840 per dolar, mendekati level tertinggi tiga bulan.

Franc Swiss juga bertahan di dekat level tertinggi empat bulan di 0,94785 per euro yang dicapai pada sesi sebelumnya, karena mata uang tunggal tersebut terus tertekan oleh gejolak politik di Perancis dan blok yang lebih luas.

Di tempat lain, Aussie naik tipis 0,01% menjadi $0,6673, sedangkan dolar Selandia Baru stabil di $0,6131.

Data pada hari ini juga menunjukkan perekonomian Selandia Baru tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama namun tetap lemah. Hal ini tidak banyak mengubah pandangan pasar terhadap prospek suku bunga negara tersebut.(yds)

Sumber: Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time