GBP/USD

Sterling Menuju Penurunan Mingguan Versus Yen yang Kuat

Pound ditutup pada penurunan mingguan terbesarnya terhadap yen dalam setahun pada hari Jumat (8/12), yang didorong oleh arus kas yang kuat ke mata uang Jepang setelah pihak berwenang di Tokyo mengisyaratkan perubahan kebijakan moneter yang telah lama ditunggu.

Sterling juga menuju kinerja mingguan terburuknya terhadap dolar dalam sebulan, namun menguat terhadap euro.

Sementara perdagangan pekan ini didominasi oleh ekspektasi suku bunga, diikuti ekspektasi mengenai prospek suku bunga di Jepang memberikan katalis terkuat. Yen telah meningkat secara keseluruhan, terutama terhadap mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi seperti pound dan dolar Selandia Baru.

Peristiwa berisiko berikutnya bagi pasar adalah laporan ketenagakerjaan bulanan AS pada hari Jumat, yang diperkirakan menunjukkan 180K pekerja ditambahkan ke daftar gaji non-pertanian pada bulan November.

Sterling terakhir turun 0,3% hari ini di $1,2564. Terhadap yen, sterling naik 0,3% pada 181,15, setelah jatuh hampir 3% pada hari Kamis. Pound diperkirakan mengalami penurunan mingguan sebesar 2,8% terhadap yen, penurunan terbesar dalam setahun.

Sementara Bank of England merupakan salah satu bank sentral utama yang akan melakukan pertemuan pekan depan untuk membahas kebijakan moneter. Para pedagang tidak memperkirakan Bank Dunia akan melakukan perubahan apa pun terhadap suku bunga, sehingga fokusnya hanya pada apa yang dipikirkan para pengambil kebijakan mengenai prospek pertumbuhan dan inflasi serta apa yang mungkin disarankan mengenai waktu pemangkasan suku bunga pertama.

Dengan prospek suku bunga Inggris tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, pound adalah mata uang dengan kinerja terkuat kedua di G10 terhadap dolar tahun ini, dengan kenaikan sebesar 3,9%, setelah franc Swiss, yang telah meningkat hampir 5%.

Nilai tukar mata uang ini juga 3% lebih tinggi terhadap dolar pada kuartal ini, namun sebagian besar kekuatan ini disebabkan oleh melemahnya dolar, dibandingkan permintaan terhadap pound.

Terhadap mata uang Eropa, sterling pada dasarnya datar terhadap euro sejauh ini pada kuartal keempat dan naik lebih dari 1% terhadap franc Swiss dan krone Swedia.(yds)

Sumber: Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time