Pound turun pada hari Rabu (28/6), setelah para pedagang mengambil keuntungan dari reli kuat sterling bulan ini dan setelah data AS yang optimis memberi investor alasan untuk membeli dolar.

Beberapa kehati-hatian diharapkan berasal dari forum tahunan Bank Sentral Eropa di kota Portugis Sintra di mana banyak bank sentral paling berpengaruh di dunia akan berpidato.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengambil bagian dalam diskusi panel nanti, bersama dengan Presiden ECB Christine Lagarde, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.

Sterling terakhir diperdagangkan turun 0,46% terhadap dolar pada $1,269 dan turun 0,3% terhadap euro pada 86,28 pence.

Pada bulan Juni, pound telah naik sebesar 2,3% terhadap dolar, di jalur kenaikan bulanan terbesar sejak kenaikan 2,6% pada bulan Maret. Ini telah meningkat 5,6% YoY bulan ini, kenaikan tahunan terbesar sejak Oktober 2021.

Spekulan, termasuk dana lindung nilai, telah memuat sterling bulan ini, untuk mengantisipasi bahwa BoE harus menaikkan suku bunga lebih dari yang disinyalkan oleh pembuat kebijakan, karena inflasi terlalu jauh di atas target Bank 2% dan tekanan harga menjadi mengakar di pasar ekonomi yang lebih luas.

Kekuatan Sterling paling terlihat terhadap euro, yang telah kehilangan 2,6% nilainya terhadap pound tahun ini, karena biaya pinjaman untuk Inggris telah melonjak di atas zona euro ke premi terbesar mereka sejak pertengahan 1991. Oleh karena itu, investor memiliki insentif teoretis yang kuat untuk memiliki aset Inggris daripada yang berbasis euro.

Pasar uang menunjukkan para pedagang percaya suku bunga Inggris akan mencapai setidaknya 6% pada akhir tahun ini, dibandingkan dengan suku bunga akhir tahun yang diantisipasi sekitar 3,9% untuk zona euro. (Arl)

Sumber : Reuters