Harga minyak menguat pada hari Jumat (21/7), yang didukung oleh bukti pengetatan pasokan serta stimulus ekonomi di China yang lamban dalam pemulihan.
Minyak berjangka Brent naik $1,02 menjadi $80,66 per barel pada 11.34 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1 menjadi $76,65 per barel.
Sementara analis Commerzbank mengatakan, "defisit pasokan yang membayang di paruh kedua tahun ini sekarang didukung oleh angka-angka yang sulit," mengutip data terbaru yang menunjukkan impor minyak mentah China dan India dari Rusia telah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di bulan Juni.
Namun, minat beli dari India kemungkinan akan melemah, mengingat diskon yang menyempit dan masalah pembayaran. Sementara itu, pada awal Juli Rusia bergabung dengan Arab Saudi dalam memangkas produksi minyak untuk bulan Agustus.
"Permintaan dari China dan India karena itu dapat lebih banyak beralih ke pemasok lain, yang akan mendorong harga minyak," kata para analis.
Sementara di AS, persediaan minyak mentah juga turun, didukung oleh lonjakan ekspor minyak mentah serta pemanfaatan kilang yang lebih tinggi, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Rabu.
Sementara itu, investor menyambut langkah-langkah stimulus yang dirancang untuk menghidupkan kembali ekonomi China yang lesu.(yds)
Sumber: Reuters