Minyak berfluktuasi karena para pedagang menyeimbangkan gambaran ekonomi yang tidak pasti terhadap pemotongan pasokan Arab Saudi yang bullish.
Kontrak berjangka West Texas Intermediate naik di atas $72 per barel, menghapus kerugian sebelumnya. Data stok resmi AS akan dirilis malam nanti, menyusul laporan kelompok industri yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah.
Ekonomi global bersiap untuk pemulihan yang lemah dari guncangan Covid dan perang Rusia di Ukraina, kata OECD yang berbasis di Paris, Rabu. Secara terpisah, data perdagangan untuk China pada bulan Mei memberikan gambaran yang beragam.
Minyak telah kehilangan sekitar 10% tahun ini di tengah kekhawatiran tentang pemulihan China dan kenaikan suku bunga yang cepat oleh Federal Reserve AS. Aliran minyak mentah Rusia tetap tinggi bahkan setelah negara tersebut mengatakan akan mengurangi produksi.
"Pemotongan Saudi memainkan peran kedua setelah kekhawatiran tentang keadaan ekonomi global," tulis analis PVM Oil Associates Stephen Brennock dalam sebuah laporan. "Para pelaku pasar tidak percaya pada cerita defisit, juga tidak yakin dengan kebangkitan China."
China membukukan impor komoditas yang kuat termasuk minyak di bulan Mei. Namun, ekspor perdagangannya turun lebih dari yang diharapkan, menambah kekhawatiran pertumbuhan.
WTI untuk pengiriman Juli naik 0,9% menjadi $72,39 per barel pada pukul 11:26 pagi di London. Kontrak ditutup Selasa di $71,74 -- level yang sama dengan Jumat, sebelum pengumuman Saudi akhir pekan lalu.
Brent untuk pengiriman Agustus naik 0,9% menjadi $76,98 per barel.(mrv)
Sumber : Bloomberg
